KONSEP DASAR BIMBINGAN KELOMPOK.
A.
Asal-usul
Bimbingan Kelompok.
Gazdamengemukakan
bahwa bimbingan kelompok di sekolah merupakan kegiatanin formasi kepada sekelompok
siswa untuk membantu mereka menyusun rencana dan keputusan yang tepat.
TujuanbimbingankelompokmenurutMargatet
E. Benner adalah :
o
Untuk melengkapi kesempatan belajar dalam mencapai
pengarahan diri dengan memperhatikan aspek pendidikan, jabatan personal, sosial
dalam kehidupan.
o
Untuk melengkapi efek penyembuhan.
o
Secara ekonomis, efektif memungkinkan pendekatan individu
secara menyeluruh.
o
Untuk melengkapi konseling.
B.
Pengertian Bimbingan Kelompok.
Bimbingan
kelompok adalah
layanan bimbingan yang diberikan kepada sekelompok individu (10-15 orang),
dipimpin oleh konselor (pemimpin kelompok), membahas masalah yang bersifat umum
dan aktual yang menjadi kepedulian para anggota dan berguna bagi pengembangan
pribadi, sosial, belajar dan karir dengan memanfaatkan dinamika kelompok.
Bimbingan
kelompok merupakan
layanan bimbingan dan konseling yang dilaksanakan kepada individu dalam situasi
kelompok, yang mengalami masalah yang sama dan melalui dinamika kelompok.
Jenis-jenis bimbingan kelompok terdiri atas dua yaitu:
1. Bimbingan kelompok bebas, dimana dalamkegiatannya para
anggotakelompokbebasmengemukakanpikirandanperasaanyadalamkelompokdanselanjutnyaapa
yang disampaikanmerekadalamkelompokitulah yang menjadi pokok bahasan kelompok.
2. Bimbingan kelompok tugas, salah satu bentuk penyelenggaraanbimbingankelompok di
manaarahdanisikegiatankelompokitutidakditentukanolehanggotanyamelainkandiarahkankepadapenyelesaiansuatutugas
(Amti Dan Marjohan: 1993).
C.
Tujuan Bimbingan Kelompok.
Tujuan dalam bimbingan kelompok
terdiri atas dua yaitu tujuan umum dan tujuan khusus.
1.
Tujuan Umum.
Secara umum layanan bimbingan
kelompok bertujuan untuk pengembangan kemampuan bersosialisasi, khususnya
kemampuan berkomunikasi perserta layanan (siswa).
2.
Tujuan Khusus.
Secara khusus bimbingan kelompok
bertujuan untuk:
1) Melatih murid-murid untuk berani
mengemukakan pendapat dihadapan teman-temannya, yang pada gilirannya dapat di
manfaatkan untuk ruang lingkup yang lebih besar seperti berbicara dihadapan
orang banyak, di forum-forum resmi dan sebagainya.
2) Melatih murid-murid untuk dapat bersikap
terbuka dalam kelompok.
3) Melatih murid-murid untuk dapat
mengendalikan diri dalam kegiatan kelompok.
4) Melatih murid-murid untuk dapat
bertenggang rasa dengan orang lain.
5) Melatih murid-murid untuk memperoleh
keterampilan sosial.
6) Membantu murid-murid untuk memahami
dan mengenali dirinya dalam berhubungan dengan orang lain.
D.
Asas-asas Bimbingan Kelompok.
Dalam kegiatan konseling kelompok
terdapat sejumlah aturan ataupun asas-asas yang harus diperhatikan oleh para
anggota, asas-asas tersebut yaitu:
1.
Asas Kesukarelaan.
Kehadiran, pendapat, usulan, ataupun tanggapan
darianggotakelompokharusbersifatsukarela,
tanpapaksaan.Kliensecarasukareladantanpaadanyapaksaan, maumenyampaikanmasalah
yang dihadapidenganmengungkapkanhal – hal yang dialaminyapadakonselor.
2.
Asas keterbukaan.
Keterbukaan dari anggota kelompok sangatdiperlukansekali.
Karenajikaketerbukaaninitidakmunculmakaakanterdapatkeragu-raguanataukekhawatirandarianggota.
3.
Asas kegiatan.
Hasil layanan konseling kelompok tidak akan berarti
bila klien yang dibimbing tidak melakukan kegiatandalammencapaitujuan–
tujuanbimbingan. Pemimpinkelompokhendaknyamenimbulkansuasana agar klien yang
dibimbingmampumenyelenggarakankegiatan yang dimaksuddalampenyelesaianmasalah.
4.
Asas kekinian.
Masalah yang dibahas dalam kegiatan
konselingkelompokharusbersifatsekarang. Maksudnya, masalah yang
dibahasadalahmasalah yang saatinisedangdialami yang mendesak, yang
mengganggukeefektifankehidupansehari-hari, yang membutuhkanpenyelesaiansegera,
bukanmasalahduatahun yang laluataupunmasalahwaktukecil.
5.
Asas kenormatifan.
Dalam kegiatan konseling kelompok, setiap anggota harus
dapat menghargai pendapat orang lain, jika ada yang ingin mengeluarkan pendapat
maka anggota yang lain harus mempersilahkannya terlebih dahulu atau dengan kata
lain tidakada yang berebut.
6.
Asas kerahasiaan.
Asas kerahasiaan ini memegang peranan penting dalam
bimbingan kelompok diharapkan bersedia menjaga semua (pembicaraan ataupun
tindakan) yang ada dalam kegiatan bimbingan kelompok dan tidak layak
diketahuioleh orang lain selain orang-orang yang mengikutikegiatan .
1.
Langkah pertama : Pembentukan
kelompok
o
Mengumpulkan para peserta 12 – 20 mg.
o
Memberi penjelasan tentang pelaksanaan bimbingan kelompok
2.
Langkah kedua : Perencanaan
kegiatan
o
Penetapan materi layar, tujuan dicapai.
o
Sasaran kegiatan.
o
Bahan dan sumber bahan yang digunakan
o
Persiapan fisik
o
Persiapan bahan
o
Persiapan keterampilan
o
Persiapan administrasi
3.
Langkah Ketiga : Pelaksanaan
Kegiatan
Tahap I Pembentukan :pengenalan, pelibatan, aktivitasdiri
o
Mengungkap pengertian dan tujuan bimbingan kelompok.
o
Menjelaskan azas-azas bimbingan kelompok
o
Kenal dan ungkap diri
o
Pelaksanaan teknik
o
Pelaksanaan kehangatan, keakraban.
Tahap II Peralihan :Menjelaskankegiatan
o
Menawarkan adanya pengamatan
o
Membahas suasana yang terjadi
o
Mengajak anggota meningkatkan keterampilan
Tahap III TahapKegiatan.
o
Pemimpin menawarkan topik-topik
o
Tanya jawab
o
Anggota membahas topik secara mendalam dan tuntas
o
Ada kegiatan selingan
4.
Evaluasi Kegiatan
Fokuspadaperkembanganpesertadidik :
o
Ungkapan perasaan peserta bersifat tertulis
o
Ungkapan harapan peserta bersifat tertulis
o
Hasilamatan proses partisipasidanaktivitaspeserta
5.
Analisis tindak lanjut.
Dianalisis untuk mengetahui kemajuan para peserta dan
pembahasan para pesertadan pembahasan perlunya tindak lanjut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar