Kamis, 16 Oktober 2014

bimbingan kelompok



KONSEP DASAR BIMBINGAN KELOMPOK.


A.        Asal-usul Bimbingan Kelompok.
Gazdamengemukakan bahwa bimbingan kelompok di sekolah merupakan kegiatanin formasi kepada sekelompok siswa untuk membantu mereka  menyusun  rencana dan keputusan yang tepat.
                  TujuanbimbingankelompokmenurutMargatet E. Benner adalah :
o  Untuk melengkapi kesempatan belajar dalam mencapai pengarahan diri dengan memperhatikan aspek pendidikan, jabatan personal, sosial dalam kehidupan.
o  Untuk melengkapi efek penyembuhan.
o  Secara ekonomis, efektif memungkinkan pendekatan individu secara menyeluruh.
o  Untuk melengkapi konseling.

B.        Pengertian Bimbingan Kelompok.
      Bimbingan kelompok adalah layanan bimbingan yang diberikan kepada sekelompok individu (10-15 orang), dipimpin oleh konselor (pemimpin kelompok), membahas masalah yang bersifat umum dan aktual yang menjadi kepedulian para anggota dan berguna bagi pengembangan pribadi, sosial, belajar dan karir dengan memanfaatkan dinamika kelompok.         

      Bimbingan kelompok merupakan layanan bimbingan dan konseling yang dilaksanakan kepada individu dalam situasi kelompok, yang mengalami masalah yang sama dan melalui dinamika kelompok.

Jenis-jenis bimbingan kelompok terdiri atas dua yaitu:
1.    Bimbingan kelompok bebas, dimana dalamkegiatannya para anggotakelompokbebasmengemukakanpikirandanperasaanyadalamkelompokdanselanjutnyaapa yang disampaikanmerekadalamkelompokitulah yang menjadi pokok bahasan kelompok.
2.    Bimbingan kelompok tugas, salah satu bentuk penyelenggaraanbimbingankelompok di manaarahdanisikegiatankelompokitutidakditentukanolehanggotanyamelainkandiarahkankepadapenyelesaiansuatutugas (Amti Dan Marjohan: 1993).

C.        Tujuan Bimbingan Kelompok.
      Tujuan dalam bimbingan kelompok terdiri atas dua yaitu tujuan umum dan tujuan khusus.
1.      Tujuan Umum.
Secara umum layanan bimbingan kelompok bertujuan untuk pengembangan kemampuan bersosialisasi, khususnya kemampuan berkomunikasi perserta layanan (siswa).
2.      Tujuan Khusus.
Secara khusus bimbingan kelompok bertujuan untuk:
1)      Melatih murid-murid untuk berani mengemukakan pendapat dihadapan teman-temannya, yang pada gilirannya dapat di manfaatkan untuk ruang lingkup yang lebih besar seperti berbicara dihadapan orang banyak, di forum-forum resmi dan sebagainya.
2)      Melatih murid-murid untuk dapat bersikap terbuka dalam kelompok.
3)      Melatih murid-murid untuk dapat mengendalikan diri dalam kegiatan kelompok.
4)      Melatih murid-murid untuk dapat bertenggang rasa dengan orang lain.
5)      Melatih murid-murid untuk memperoleh keterampilan sosial.
6)      Membantu murid-murid untuk memahami dan mengenali dirinya dalam berhubungan dengan orang lain.

D.        Asas-asas Bimbingan Kelompok.
      Dalam kegiatan konseling kelompok terdapat sejumlah aturan ataupun asas-asas yang harus diperhatikan oleh para anggota, asas-asas tersebut yaitu:
         1.         Asas Kesukarelaan.
Kehadiran, pendapat, usulan, ataupun tanggapan darianggotakelompokharusbersifatsukarela, tanpapaksaan.Kliensecarasukareladantanpaadanyapaksaan, maumenyampaikanmasalah yang dihadapidenganmengungkapkanhal – hal yang dialaminyapadakonselor.
         2.         Asas keterbukaan.
Keterbukaan dari anggota kelompok sangatdiperlukansekali. Karenajikaketerbukaaninitidakmunculmakaakanterdapatkeragu-raguanataukekhawatirandarianggota.
         3.         Asas kegiatan.
Hasil  layanan konseling kelompok tidak akan berarti bila klien yang dibimbing tidak melakukan kegiatandalammencapaitujuan– tujuanbimbingan. Pemimpinkelompokhendaknyamenimbulkansuasana agar klien yang dibimbingmampumenyelenggarakankegiatan yang dimaksuddalampenyelesaianmasalah.
         4.         Asas kekinian.
Masalah yang dibahas dalam kegiatan konselingkelompokharusbersifatsekarang. Maksudnya, masalah yang dibahasadalahmasalah yang saatinisedangdialami yang mendesak, yang mengganggukeefektifankehidupansehari-hari, yang membutuhkanpenyelesaiansegera, bukanmasalahduatahun yang laluataupunmasalahwaktukecil.
         5.         Asas kenormatifan.
Dalam kegiatan konseling kelompok, setiap anggota harus dapat menghargai pendapat orang lain, jika ada yang ingin mengeluarkan pendapat maka anggota yang lain harus mempersilahkannya terlebih dahulu atau dengan kata lain tidakada yang berebut.
         6.         Asas kerahasiaan.
Asas kerahasiaan ini memegang peranan penting dalam bimbingan kelompok diharapkan bersedia menjaga semua (pembicaraan ataupun tindakan) yang ada dalam kegiatan bimbingan kelompok dan tidak layak diketahuioleh orang lain selain orang-orang yang mengikutikegiatan .

           1.       Langkah pertama :   Pembentukan kelompok
o   Mengumpulkan para peserta 12 – 20 mg.
o   Memberi penjelasan tentang pelaksanaan bimbingan kelompok
           2.       Langkah kedua :    Perencanaan kegiatan
o   Penetapan materi layar, tujuan dicapai.
o   Sasaran kegiatan.
o   Bahan dan sumber bahan yang digunakan
o   Persiapan fisik
o   Persiapan bahan
o   Persiapan keterampilan
o   Persiapan administrasi
           3.       Langkah Ketiga :   Pelaksanaan Kegiatan
                                                                     Tahap I Pembentukan :pengenalan, pelibatan, aktivitasdiri
o   Mengungkap pengertian dan tujuan bimbingan kelompok.
o   Menjelaskan azas-azas bimbingan kelompok
o   Kenal dan ungkap diri
o   Pelaksanaan teknik
o   Pelaksanaan kehangatan, keakraban.
                                                                     Tahap II Peralihan :Menjelaskankegiatan
o   Menawarkan adanya pengamatan
o   Membahas suasana yang terjadi
o   Mengajak anggota meningkatkan keterampilan
                                                                     Tahap III TahapKegiatan.
o   Pemimpin menawarkan topik-topik
o   Tanya jawab
o   Anggota membahas topik secara mendalam dan tuntas
o   Ada kegiatan selingan      
           4.       Evaluasi Kegiatan
                              Fokuspadaperkembanganpesertadidik :
o   Ungkapan perasaan peserta bersifat tertulis
o   Ungkapan harapan peserta bersifat tertulis
o   Hasilamatan proses partisipasidanaktivitaspeserta
           5.       Analisis tindak lanjut.
Dianalisis untuk mengetahui kemajuan para peserta dan pembahasan para pesertadan pembahasan perlunya tindak lanjut.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar